Wednesday, November 24, 2010

Karakteristik Asing yang Mempengaruhi Bisnis Internasional

DEFINISI BISNIS INTERNASIONAL


Ball ,McCulloch,Geringer,Minor,McNett(2008)
  • Bisnis yang kegiatannya melampaui batas Negara.
  • Definisi tersebut mencakup perdagangan internasional. pemanufakturan diluar negeri juga industri jasa diberbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Charles WH Hill (2009)
  • Perusahaan yang terlibat dalam perdagangan maupun investasi internasional.

Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004)
  • Semua transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara 2 negara atau lebih

Dalam kegiatan dan perumusan strategi bisnis, perusahaan internasional biasanya mempertimbangkan berbagai faktor eksternal, tidak hanya ekonomi tetapi juga sosial-budaya politik dan kedaulatan hukum.

Konsep kepentingan nasional dan pandangan hidup masyarakat setiap Negara berbeda karena itu perusahaan multinasional tidak bias secara bebas mengendalikan seluruh kegiatannya di Negara tuan rumah.

Perbedaan kepentingan nasional tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik perusahaan internasional dengan mitra usahanya, masyarakat, konsumen, tenaga kerja lokal tuan rumah.
  1. Kedaulatan nasional. Kehidupan nasional suatu negara jelas berbeda dengan kehidupoan negara-negar lain di dunia. Kehidupan nasional yang meliputi kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik serta hukum secara unik berkembang atas dasar kedaulatan dalam batas wilayah nasional suatu negara, meskipun tidak tertutup kemungkinan terjadinya lintas sosial budaya, politik, ekonomi antar negara. Seperti apa yang dikemukakan oleh Farmer dan Richman.”suatu negara bangsa secara khas memiliki sistem moneternya sendiri dan dikelola dengan cara apapun yang dinilai sesuai.”Oleh karena itu, untuk memasuki wilayah pemasaran negara lain, kemampuan untuk memahami serta beradaptasi dengan lingkungan kehisdupan setempat perlu dimiliki oleh perusahaan asing. Sebab, analisis aspek kehidupan negara tersebut sangat diperlukan dalam perumusan strategi perusahaan.Disamping adanya dampak positif terhadap kehidupan ekonomi bagi pembangunan ekonomi suatu negara, peranan perusahaan multinasional sering mendapat kritikan. Dengan kata lain masuknya perusahaan asing dikhawatirkan akan melunturkan kedaulatan suatu bangsa.Kritik-kritik semacam ini, akan memperoleh kebenaran apabila perusahaan multinasional tidak menyesuaikan diri dengan tata kehidupan negara tuan rumah dan terlebih lagi apabila condong memaksakan atau berusaha mengendalikan sistem sosial budaya, politik dan ekonomi negara asal ke negara tuan rumah.Walaupun demikian, ini tidak berarti bahwa perusahaan asing harus meninggalkan tata nilai kehidupan negara asalnya dan sasaran strategi perusahaannya. Pada tingkat tertentu, interaksi perusahaan multinasional dengan negara operasinya sering memberikan kontribusi positif bagi proses pertukaran budaya, alih teknologi, dan keterampilan manajemen yang bermanfaat bagi negara tuan rumah.
  2. Aspek Sosial-Budaya. Perbedaan struktur sosial budaya, yang mirip hasil produk budaya masyarakat maju, merupakan kendala bagi perusahaan internasional. Suatu perusahaan asing secara sadar/ tidak, membawa tata nilai budaya negara asalnya, yang berlainan dengan tata nilai masyarakat setempat, sehingga memungkinkan terjadinya bentrokan sosial budaya antar kedua belah pihak.Aspek sosial budaya ini dapat mempengaruhi fungsi-fugsi manajemen, pemasaran, sumber daya manusia, produksi, dan strategi perusahaan.Banyak ccontoh bisa dikemukakan, tetapi yang jelas perusahaan multinasional sebaiknya menyesuaikan strateginya dengan sistem sosial budaya masyarakat lokal. Adaptasi sosial budaya dimaksudkan untuk mengurangi resiko konflik atau pertentangan sosial budaya dengan masyarakat lokal.Contoh:Masuknya produk-produknya impor, hamburger, dan lain-lain telah merubah gaya hidup masyarakat terutama yang ingin mengidentifikasikan diri sebagai masyarakat modern.Norma budaya barat melakukan sikap ibyektif atas dasar analisis fakta, sedangkan budaya timur mendasarkan pada hal yang pribadi, emosional, mistikal dan lain-lain.Dalam budaya timur jauh, sikap sopansantun dianggap lebih bernilai daripada kebenaran. Eksekutif jepang, misalnya, merasa tidak wajar untuk mengatakan tidak dalam situasi-situasi tertentu.
  3. Aspek poltik. Aspek politik tergolong kritis dalam perlusan operasi perusahaan internasional. Perusahaan multinasional biasanya melakukan analisis resiko politik terhadap negara yang menjadi wilayah operasinya tidak mengherankan bagi suatu perusahaan untuk tidak melakukan investasi di negara yang mengalami peperangan atau instabilitas politik dalam negeri sikap ini didasari akan kekhawatiran akan perubahan situasi politik yang bisa merugikan operasi perusahan multinasional.Sebagai contoh, suatu studi untuk PBB, menunjukkan 1705 perusahaan transnasional yang dibebaskan secara paksa (divestment) di 79 negara berkembang selama 20 tahun dari tahun 1960-tahun 1979.masalah perusaaan multinasional yang sering menjadi topik perdebatan politik, karena kehadirannya yang mempengaruhi politik dalam negeri suatu negara. Meluasnya operasi perusahaan multinasional di negara-negara berkembang dikhawatirkan akan mengurangi bobot kedaulatan negara, dan tidak jarang dicurigai sebagai bentuk perluasan kapitalisme yang bertentangan dengan prinsip/ ideologi nasional mereka.Kehadiran ninvestasi negara-negara barat dan jepang sempat menjadi masalah politik dalam negeri Indonesia. Di mata orang indonesia aspek dari modal asing ini dianggap sebagai pengaruh negatif dari kebijaksanaan-kebijaksanaan sekarang diberlakukan. Karena mereka berpendapat penanaman modal asing telah memperbesar ketergantungan Indonesia kepada negara-negara barat dan jepang.
  4. Aspek ekonomi. Lingkungan ekonomi beserta perubahannya, baik didalam maupun di luar negeri, berpengaruh terhadap kegiatan perusahaan internasional. Pertumbuhan dan perubahan struktur ekonomi, yang merupakan unsur penting, sering menjadi perhatian oleh perusahaan-perusahaan multinasional dalam melakukan kegiatan bisnis internasionalnya. Unsur-unsur tersebut turut menentukan tingkat penawaran dan pemasaran dalam kegiatan bisnis internasional.Menurunnya tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat melemahkan tingkat konsumsi masyarakat, sehingga mengurangi daya beli mereka.Hal ini terutama karena kegiatan-kegiatan perusahaan internasional didorong oleh motivasi ekonomi dan perusahaan patut memperhtungkan perkembangan lingkungan eknomi. Seperti, salah satu pendorong perusahaan AS memasuki pasar internasional adalah untuk mencari pangsa pasar di luar negeri, akibat melemahnya pemasaran di dalam negeri sehubungan menurunya GNP.
    Pertumbuhan ekonomi suatu negara dan inflasi juga merupakan aspek ekonomi yang dapat mempengaruhi karakteristik asing pada bisnis internasional.
  5. Nilai tukar






REFERENSI:

0 komentar:

Post a Comment