Friday, April 22, 2011

Hambatan Perdagangan Internasional

Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional.
a.      Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang Negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional.
b .  Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional.

Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

Sunday, April 17, 2011

Agenda Pembangunan Nasional Bidang Ekonomi

       Sebagai pembaharuan dari REPELITA VI, priroritas pembangunan diberikan pada sektor-sektor bidang ekonomi dengan keterkaitan industri dan pertanian serta pembangunan lainnya seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan meningkatnya kualitas SDM juga akan berpengaruh tidak saja pada pemecahan masalah produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, namun juga akan berpengaruh pada pemecahan masalah-masalah kesenjangan, kemiskinan, lapangan kerja dan stabilitas.
       Sesuai dengan GBHN 1993 yang menekankan pada pembangunan yang makin berkeadilan dan merata, maka upaya-upaya pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan terus akan ditingkatkan. Penciptaan kesempatan kerja produktif yang memadai, untuk memperkecil tingkat pengangguran terbuka maupun terselubung, merupakan salah satu upaya dalam rangka pemerataanpembangunan. Pertumbuhan ekonomi diarahkan pada pola yang menunjang penciptaan kesempatan kerja yang produktif ini. Selain itu, sejak awal REPELITA VI telah dilaksanakan program untuk menanggulangi secara khusus masalah kemiskinan seperti misalnya Inpres Desa Tertinggal (IDP). Upaya ini telah dilengkapi dengan program Takesra/Kukesra yang dilaksanakan oleh Pemerintah bekerja sama dengan dunia usaha.
    Untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan, stabilitas ekonomi akan terus dipertahanakan agar senantiasa mantap. Dengan stabilitas ekonomi, dunia usaha akan lebih mempunyai kepastian dalam menjalankan maupun meningkatkan usahanya yang pada gilirannya akan pula menciptakan kesempatan kerja. Selain itu, stabilitas ekonomi berarti daya beli masyarakat akan terlindungi, khusunya masyarakat berpenghasilan rendah maupun masyarakat yang berpenghasilan tetap. Misalnya stabilitas harga kebutuhan pokok sangat mempengaruhi daya beli bagian terbesar masyarakat.

Antara Distribusi Pendapatan dan Kemiskinan

DISTRIBUSI PENDAPATAN
     Masalah besar yang dihadapi Negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi pendapatan memicu terjadiya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Namun ternyata hal ini bukan saja menjadi permasalahan internal suatu Negara tapi juga sudah menjadi permasalahan dunia internasional. Negara maju menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan dan angka kemiskinan yang relative kecil dibanding Negara sedang berkembang.
     Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan factor produksi terutama kepemilikan barang modal (capital stock). Pihak (kelompok masyarakat) yang memiliki factor produksi yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula.
     Sistem distribusi pendapatan nasional yang tidak pro poor menjadi isu bagi mereka yang mengkritik kebijakan pemerintah dengan keyakinan bahwa sistem distribusi pendapatan sangat menentukan bagaimana pendapatan nasioanl yang tinggi mampu menciptakan perubahan-perubahan dan perbaikan-perbaikan dalam kehidupan bernegara seperti mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesulitan-kesulitan lain dalam mayarakat. Distribusi pendapatan nasional yang tidak merata, tidak akan menciptakan kemakmuran bagi masyarakat secara umum. Sistem distribusi yang tidak pro poor hanya akan menciptakan kemakmuran bagi golongan tertentu saja, sehingga ini menjadi isu sangat penting dalam menyikapi tingginya angka kemiskinan hingga saat ini.

Tuesday, April 12, 2011

Perencanaan Pembangunan Wilayah Berwawasan Lingkungan

Pembangunan mempunyai makna suatu perubahan besar yang meliputi fisik  wilayah, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang didukung oleh perubahan dan penerapan teknologi, perubahan struktur perekonomian, konsumsi dan sistem tata nilai dalam kehidupan masyarakat. Kegiatan pembangunan merupakan upaya manusia dalam mendayagunakan sumber daya alam dan lingkungan serta wilayahnya. (Soetaryono 1998)
Pembangunan wilayah ditujukan untuk mencapai masyarakat adil dan makmur memiliki tingkat kesejahteraan yang dapat dipertahankan dari waktu ke waktu. Pembangunan berkelanjtuan merupakan kebijakan pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan dan aspirasi generasi sekarang maupun masa depan secara harmonis.
Strategi pengelolaan sumberdaya wilayah dan ruang seharusnya mempertimbangkan aspek perencanaan, pemanfaatan, penataan dan penertiban, pemantauan dan pengawasan, pengaturan, pengendalian dan pelestarian. Pembangunan berkelanjutan di Indonesia dapat diarahkan untuk terjaminnya:
1, keberlanjutan ekologi (ecological sustainability)
2. keberlanjutan ekonomi (economical sustainability)
3. keberlanjutan sumber daya dan lingkungan (resources and environment sustainability)
4. keberlanjutan sistem managemen (managemen sustainability)
5. keberlanjutan teknologi (technological sustainability)

Thursday, April 7, 2011

Perdagangan Antar Negara

   Dalam era saat ini, tidak mungkin ada orang yang dapat menjalani kehidupannya secara seorang diri, Tentunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka butuh akan bantuan orang lain yang cara berhubungan dengan lingkungan sekitar. Begitu pulalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap Negara pasti memiliki kebutuhan yang amat sangat besar dan tidak mungkin sekali dapat terpenuhi secara keseluruhannya, karena tidak mungkin semua sumber daya di miliki oleh suatu Negara sendiri.
   Bagaimana terjadinya perdagangan antarnegara? Sebagai contohnya Arab Saudi merupakan sebuah negara yang secara alami memiliki banyak sumber minyak, tetapi Arab Saudi tidak memiliki peternakan yang cukup untuk memproduksi susu. Sementara itu Australia secara alami tidak banyak memiliki sumber minyak, tetapi memiliki peternakan yang memproduksi susu secara berlebihan. Dengan demikian, di Arab Saudi berlebihan minyak tetapi kekurangan susu. Sementara itu di Australia berlebihan susu tetapi kekurangan minyak.
  Agar kebutuhan kedua Negara itu sama-sama terpenuhi, maka antara Arab Saudi dan Australia selayaknya melakukan perdagangan (pertukaran produk). Arab Saudi menjual kelebihan minyaknya ke Australia, dan Australia menjual kelebihan susunya ke Arab Saudi. Akhirnya terjadilah perdagangan internasional antara Arab Saudi dan Australia.

Keadaan Sumber Daya Manusia dalam Pembangunan di Indonesia

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) merupakan seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau cirri demografis, social maupun ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Jadi membahas sumber daya manusia berarti membahas penduduk dengan segala potensi atau kemampuannya yang terdiri atas aspek kualitas dan kuantitas.
            Bicara tentang kuantitas  (jumlah) berarti menunjukkan bagaimana karakteristik demografis tentang jumlah dan pertumbuhan penduduk, penyebaran dan  komposisi penduduk. Sedangkan untuk kualitas (mutu) menjelaskan bagaimana seorang manusia berhubungan dengan karakteristik social dan ekonomi agar terciptnya suatu keberhasilan dalam pembangunan suatu Negara. Tentunya sangat dibutuhkan sekali sumber daya manusia yang tangguh, unggul dan baik secara fisik maupun mental.
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha.
Sumber daya manusia atau penduduk menjadi asset tenaga kerja yang efektif untuk menciptakan kesejahteraan. Kekayaan alam yang melimpah tidak akan mampu memberikan manfaat yang besar bagi manusia apabila sumber daya manusia yang ada tidak mampu mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang tersedia.
Bagaimanakah kondisi sumber daya manusia di Indonesia?