Sebagai pembaharuan dari REPELITA VI, priroritas pembangunan diberikan pada sektor-sektor bidang ekonomi dengan keterkaitan industri dan pertanian serta pembangunan lainnya seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan meningkatnya kualitas SDM juga akan berpengaruh tidak saja pada pemecahan masalah produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, namun juga akan berpengaruh pada pemecahan masalah-masalah kesenjangan, kemiskinan, lapangan kerja dan stabilitas.
Sesuai dengan GBHN 1993 yang menekankan pada pembangunan yang makin berkeadilan dan merata, maka upaya-upaya pemerataan pembangunan dan pengentasan kemiskinan terus akan ditingkatkan. Penciptaan kesempatan kerja produktif yang memadai, untuk memperkecil tingkat pengangguran terbuka maupun terselubung, merupakan salah satu upaya dalam rangka pemerataanpembangunan. Pertumbuhan ekonomi diarahkan pada pola yang menunjang penciptaan kesempatan kerja yang produktif ini. Selain itu, sejak awal REPELITA VI telah dilaksanakan program untuk menanggulangi secara khusus masalah kemiskinan seperti misalnya Inpres Desa Tertinggal (IDP). Upaya ini telah dilengkapi dengan program Takesra/Kukesra yang dilaksanakan oleh Pemerintah bekerja sama dengan dunia usaha.
Untuk menunjang pertumbuhan dan pemerataan, stabilitas ekonomi akan terus dipertahanakan agar senantiasa mantap. Dengan stabilitas ekonomi, dunia usaha akan lebih mempunyai kepastian dalam menjalankan maupun meningkatkan usahanya yang pada gilirannya akan pula menciptakan kesempatan kerja. Selain itu, stabilitas ekonomi berarti daya beli masyarakat akan terlindungi, khusunya masyarakat berpenghasilan rendah maupun masyarakat yang berpenghasilan tetap. Misalnya stabilitas harga kebutuhan pokok sangat mempengaruhi daya beli bagian terbesar masyarakat.
Berbagai perkembangan perekonomian Indonesia tidak terlepas dari perkembangan dunia yang semakin menyatu. Gejolak nilai tukar, perkembangan ekspor-impor merupakan bagian dari arus globalisasi. Tidak ada bangsa di dunia ini yang bisa memilih tidak ikut, karena berarti akan tersingkir dari arus perdagangan ekonomi masayarakat dunia. Hubungan internasional menganut asas resiprositas. Kalau kita ingin mendapatkan sebanyak-banyaknya dan sebebas-bebasnya memasuki pasar orang lain, kita juga harus memberikan kesempatan pada orang lain untuk memasuki pasar kita. Jadi persolan mendasar di sini adalah kita memanfaatkan sebesar-besarnya peluang yang timbul dan mengurangi sekecill-kecilnya dampak yang merugikan. Kunci dari agenda pembangunan adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan daya saing. Peningkatan daya saing ini harus bersumber dari peningkatan efisiensi dan produktivitas dan tidak bisa melalui cara lain. Kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi baik makro maupun sektoral, baik moneter dan fiskal maupun di sector riil harus dilaksanakan serempak dan harmonis dalam mendukung peningkatan daya saing tersebut.
- Menghadapi globalisasi. Di sektor ekonomi yang sudah cukup berkembang, kita telah memiliki kelompok-kelompok yang cukup kuat dan mempunyai peluang untuk berkompetisi. Yang menjadi masalah adalah kondisi masyarakat yang belum cukup kuat itu dalam menghadapi persaingan tersebut. Oleh karena itu, membangun usaha kecil, menghilangkan kemiskinan, mendorong kemajuan wilayah-wilayah yang tertinggal, harus menjadi agenda pembangunan dalam menghadapi globalisasi.
- Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sinilah sebetulnya letak perlombaannya, kalau globalisasi dianggap sebagai suatu perlombaan, maka yang diperlombakan sebetulnya adalah kualitas SDM dan penguasaan iptek.
- Membangun kebudayaan bangsa dan memperkuat ketahanannya. SDM yang berkualitas adalah yang bersikap maju dan berpikir modern, yang produktif dan profesional. Di atas SDM yang demikian itulah kita membangun iptek karena kemampuan iptek bukan hanya tercermin dari peralatan yang dimiliki, melainkan kemampuan kreatif dan inovatif dari manusianya. Maka membangun SDM dan iptek pada hakikatnya adalah sama, dan pada dasarnya keduanya berkaitan dengan masalah budaya.
Demikian beberapa pokok agenda pembangunan secara garis besarnya. Kita dapat mempertimbangakn bentuk-bentuk hubungan internasional yang dapat menjawab agenda-agenda pembangunan itu sehingga potensi untuk memanfaatkan keterbukaan perdagangan dan pergaulan antar bangsa untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dapat kita lakukan dengan sebaik-baiknya.
1 komentar:
eka agustianingsih folow me balik ya di http://www.cukuhnau.co.cc/2011/01/cara-membuat-tulisan-text-berkedip.html
mau tutorial blog bagus dan banyak pilihan disini ... tanks atas followernya balik..di tunggu.
Post a Comment