Thursday, April 7, 2011

Perdagangan Antar Negara

   Dalam era saat ini, tidak mungkin ada orang yang dapat menjalani kehidupannya secara seorang diri, Tentunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, mereka butuh akan bantuan orang lain yang cara berhubungan dengan lingkungan sekitar. Begitu pulalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap Negara pasti memiliki kebutuhan yang amat sangat besar dan tidak mungkin sekali dapat terpenuhi secara keseluruhannya, karena tidak mungkin semua sumber daya di miliki oleh suatu Negara sendiri.
   Bagaimana terjadinya perdagangan antarnegara? Sebagai contohnya Arab Saudi merupakan sebuah negara yang secara alami memiliki banyak sumber minyak, tetapi Arab Saudi tidak memiliki peternakan yang cukup untuk memproduksi susu. Sementara itu Australia secara alami tidak banyak memiliki sumber minyak, tetapi memiliki peternakan yang memproduksi susu secara berlebihan. Dengan demikian, di Arab Saudi berlebihan minyak tetapi kekurangan susu. Sementara itu di Australia berlebihan susu tetapi kekurangan minyak.
  Agar kebutuhan kedua Negara itu sama-sama terpenuhi, maka antara Arab Saudi dan Australia selayaknya melakukan perdagangan (pertukaran produk). Arab Saudi menjual kelebihan minyaknya ke Australia, dan Australia menjual kelebihan susunya ke Arab Saudi. Akhirnya terjadilah perdagangan internasional antara Arab Saudi dan Australia.


   Contoh lainnya yaitu antara Negara Kuwait yang terkenal sebagai Negara penghasil minyak dan Thailand dengan produksi buah-buahannya, apabila Kuwait dipaksakan untuk menghasilkan buah-buahan, mungkin juga bisa, tetapi biayanya sangat mahal. Begitu pula apabila Thailand dipaksakan untuk menghasilkan minyak, mungkin juga bisa, tetapi biayanya juga sangat mahal. Oleh karena itu agar lebih hemat (efisien), seyogyanya minyak diproduksi oleh Kuwait, dan buah-buahan  diproduksi oleh Thailand.
  Dengan spesialisasi produksi itu akan menghemat biaya produksi, sehingga harga barang hasil produksinya akan menjadi murah. Selanjutnya antara Kuwait dan Thailand bisa melakukan pertukaran produk (perdagangan), sehingga kebutuhan kedua negara tersebut sama-sama terpenuhi dengan biaya yang lebih murah. Dari sinilah maka perdagangan internasional dipandang penting bagi masing-masing negara untuk memenuhi kebutuhan mereka secara lebih menguntungkan.

   Apabila kita perhatikan keadaan Kuwait dan Thailand, di kedua Negara tersebut memang terdapat perbedaan kondisi, seperti:
  1. Perbedaan pemilikan faktor-faktor produksi yang berupa kekayaan alam atau bahan baku, modal, tenaga kerja, dan keahlian.
  2. Perbedaan iklim dan tanah yang dimiliki oleh masing-masing negara, sehingga terjadi perbedaan hasil produksi.
  3. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai oleh masingmasing negara.

   Namun dengan adanya perdagangan antarnegara (internasional) maka perbedaan-perbedaan tersebut tidak menjadi masalah untuk memenuhi kebutuhan kedua Negara tersebut. Dan berikut ini adalah beberapa dampak positif yang ditimbulkan dari perdagangan internasional:
  1. Kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang sebelumnya tidak ada di dalam negeri, dapat dipenuhi dengan cara mengimpor barang dan jasa tersebut dari negara lain
  2. Terpenuhinya selera konsumsi masyarakat.
  3. Semakin terpenuhinya alat pemuas kebutuhan.
  4. Meningkatnya pemasukan devisa negara, sehingga penerimaan negaraakan semakin besar. Hal ini tentu akan meningkatkan kemampuan Negara untuk melaksanakan pembangunan nasional.
  5. Membuat para pengusaha di  dalam negeri  akan  terus kreatif dan inovatif untuk berusaha mengembangkan produksinya agar tidak tergilas oleh pengusaha luar negeri yang menjual produknya di Indonesia.

Namun ternyata perdagangan internasional juga memberikan dampak negative, diantaranya:
  1. Timbulnya ketergantungan terhadap negara lain. Apalagi jika barang dan jasa  yang dibutuhkan bangsa kita itu memang tidak bisa diproduksi di dalam negeri, maka ketergantungan terhadap luar negeri akan semakin tinggi. Akibatnya pemenuhan kebutuhan akan barang/jasa  tersebut  menjadi  sangat   labil ,   terutama  jika negara pemasok menghentikan pasokannya.
  2. Kemungkinan munculnya penjajahan ekonomi oleh negara lain. Apabila produk dalam negeri kita tidak mampu mengimbangi produk barang-barang impor (dari luar negeri), maka produk kita akan tersisih, dan pasaran dalam negeri akan dikuasioleh produk barang-barang impor.
  3. Timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan sumber dayamanusia. Untuk menghadapi persaingan produk luar negeri, pengusaha kita cenderung melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam maupun sumber daya manusia secara habis-habisan. Eksploitasi sumber daya ini pada akhirnya akan merugikan bangsa kita sendiri, karena pengelolaan sumber daya menjadi kurang efisien.



Referensi:

0 komentar:

Post a Comment