Wednesday, March 16, 2011

Lebih Dekat dengan Bogor

Sebagai salah seorang warga Bogor, saya akan menjelaskan bagaimana seluk beluk kota yang terkenal dengan sebutan kota hujan ini tentang peta perekonomiaannya, mulai dari bagaimana keadaan geografisnya. Kependudukan, mata pencahariaan dan pariwisatanya.

KEADAAN GEOGRAFIS

Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 54 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta berada di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur  membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan nasional untuk industri, perdagangan, transportasi, komunikasi, dan pariwisata.

Luasnya 21,56 km terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Kemudian Secara Administratif kota Bogor terdiri dari 6 wilayah kecamatan, 31 kelurahan dan 37 desa (lima diantaranya termasuk desa tertinggal yaitu desa Pamoyanan, Genteng, Balungbangjaya, Mekarwangi dan Sindangrasa), 210 dusun, 623 RW, 2.712 RT dan dikelilingi oleh Wilayah Kabupaten Bogor yaitu sebagai berikut : 
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Kemang, Bojong Gede, dan Kec. Sukaraja Kabupaten Bogor.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kec. Sukaraja dan Kec. Ciawi, Kabupaten Bogor.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Kec. Darmaga dan Kec. Ciomas, Kabupaten Bogor.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kec. Cijeruk dan Kec. Caringin, Kabupaten Bogor.
Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.

Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.

Berdasar data Tahun 2001 penggunaan lahan di Kota Bogor adalah sebagai berikut :
 Permukiman   : 69,88 %
  Pertanian    : 10.05 %
  Jalan    :   5,31 %
  Jasa dan Perdagangan  :   3,52 %
  Badan Sungai,Situ,Danau :   2,89 %

Perkembangan kegiatan kota cenderung berkembang menuju ke segala arah, terutama pada Wilayah perluasan dengan mengalihfungsikan lahan pertanian yang kurang produktif dan  kebun campuran. Gambaran arah perkembangan fisik Kota Bogor sebagai berikut :

BAGIAN SELATAN : Yaitu Kecamatan Kota Bogor Selatan berpotensi sebagai daerah permukiman dengan KDB rendah dan ruang  Terbuka Hijau

BAGIAN UTARA : Yaitu Kecamatan Bogor Utara berpotensi sebagai daerah industri Non-Polutan dan sebagai Penunjangnya adalah permukiman serta perdagangan dan jasa dan kecamatan Tanah Sareal cenderung berpotensi Sebagi permukiman, perdagangan dan jasa, serta fasilitas pelayanan kota.

BAGIAN BARAT : Yaitu kecamatan Bogor Barat berpotensi sebagai daerah permukiman yang ditunjang oleh objek Wisata.

BAGIAN TIMUR  : Yaitu Kecamatan Bogor Timur berpotensi sebagai daerah permukima.

BAGIAN TENGAH : Yaitu Kecamatan Bogor Tengah berpotensi sebagai pusat perdagangan dan jasa yang ditunjang oleh perkantoran dan wisata ilmiah.




KEPENDUDUKAN

Memasuki periode tahun 1990-an sampai dengan sekarang, semakin meningkatnya mobilitas penduduk, baik dari wilayah maupun luar wilayah pulau Jawa sendiri membuat Kota Bogor semakin sesak. Pertambahan penduduik ini sangat mudah diamati dengan melihat perkembangan pemukiman-pemukiman penduduk di sekitar wilayah Kota Bogor. Jumlah penduduk Kota Bogor (2006) 925.406 jiwa dengan komposisi 474177 Laki- laki dan perempuan 451.229  jiwa dengan kepadatan penduduk 6.416 orang/Km2., Di samping itu, dapat pula dilihat jumlah pemukiman yang berjumlah lebih dari seratus perumahan.

Perkembangan penduduk mulai dirasakan semenjak Buitenzorg dijadikan kedudukan resmi Gubernur Hindia Belanda pada awal abad ke-19. Bersamaan dengan itu tumbuh pula potensi ekonomi kota yang didukung oleh sarana transportasi yang memadai. Memasuki masa kemerdekaan, khususnya pada masa Orde Baru, Kota Bogor tumbuh sebagai kota berbasis pemukiman para pekerja yang mencari nafkah di Jakarta. Hal ini sangat terlihat ketika kita melihat mengamati jumlah pemukiman yang dibangun di Kota Bogor. Kota Bogor berpenduduk



JUMLAH PENDUDUK KOTA BOGOR PER KECAMATAN
MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2006

Bogor Selatan: Laki-laki= 77.254, Perempuan= 73.881 Total= 151.135
Bogor Timur: Laki-laki= 38.307, Perempuan= 38.958 Total= 77.265
Bogor Utara: Laki-laki= 64.148, Perempuan= 61.710 Total= 125.858
Bogor Barat: Laki-laki= 86.496, Perempuan= 84.148 Total= 170.644
Bogor Tengah: Laki-laki= 46.235, Perempuan= 46.620 Total= 92.885
Tanah Sareal: Laki-laki= 67.006, Perempuan= 65.487 Total= 132.493




MATA PENCAHARIAN

Berdasarkan data dari  Bogor Dalam Angka 2001, pada tahun 2001 lapangan pekerjaan di Kota Bogor didominasi oleh sektor industri, perdagangan dan jasa-jasa. Sedangkan sektor lainnya menempati sebagian kecil saja.

Kota Bogor pada tahun 2001 mempunyai 52 industri besar dan 2.516 industri kecil. Potensi industri tersebut mempunyai nilai investasi sebesar Rp. 311.939.976.000,- untuk industri besar dan Rp. 26.285.346.000 untuk industri kecil. Selain itu, Kota Bogor memiliki berbagai potensi wisata yang akan terus dikembangkan sehingga dapat digunakan sebagai salah satu andalan perekonomian untuk meningkatkan devisa dan pendapatan daerah

Pengembangan kegiatan industri di Kota Bogor telah memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan yakni dengan dikembangkannya Industri Kecil yang Non polutan dan bersifat padat karya melalui perbaikan lingkungan dan lokalisasi usaha. Diantara sektor industri beserta penyebaran daerahnya yang terdapat di Kota Bogor diantaranya:
  • ·       TAS:  lokasinya di Kelurahan Tajur Kecamatan Bogor Timur.
  • ·         WAYANG GOLEK: lokasinya di Kelurahan Cikaret Kecamatan Bogor Selatan.
  • ·         ALAT KANTOR LOGAM: lokasinya di Kelurahan Bondongan Kecamatan Bogor Selatan.
  • ·         NATA DECOCO: lokasinya di Kelurahan Baranangsiang Kecamatan Bogor Timur.
  • ·         KERIPIK SINGKONG: lokasinya di Kelurahan Cibuluh Kecamatan Bogor Utara.
  • ·         FURNITURE
  • ·         BAHAN BANGUNAN
  • ·         PERLENGKAPAN DARI PLASTIK
  • ·         PAKAIAN
  • ·         SEPATU SANDAL
  • ·         MAINAN ANAK
  • ·         KOMPONEN ELEKTRONIKA
  • ·         PERCETAKAN
  • ·         ALAT PERAGA PENDIDIKAN
  • ·         MAKANAN OLAHAN
  • ·         KOMPONEN KENDARAAN
  • ·         FIBER GLASS: berlokasi di Kecamatan Bogor Utara.
  • ·         OBAT-OBATAN
  • ·         KARET
  • ·         KERAMIK,dll.

Sementara itu untuk bidang perdagangan makanan tradisional yang menjadi oleh-oleh khas Kota Bogor antara lain:
1.      Asinan Bogor: Jl. Siliwangi No, 27 C
2.      Kacang Bogor: Kecamatan Bogor Tengah
3.      Tige Pak Gebro: Pasar Kebon Kembang Lt. Dasar / Jl. Pajajaran
4.      Laksa: Jl. Pajajaran
5.      Nanas Bogor: Jl. Otto Iskandardinata (samping Kebon Raya Bogor)
6.      Talas Bogor: Jl. Otto Iskandardinata (samping Kebun Raya) 
Perkembangan perekonomian Kota Bogor tahun 2002 menunjukan pertumbuhan sebesar 5,78% meningkat menjadi 6,07% tahun 2003. Pertumbuhan yang cukup baik ini merupakan modal yang baik untuk pemulihan ekonomi Kota Bogor. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Bogor tahun 2002 berdasarkan harga berlaku Rp. 3.282.218.410.000,00 pada tahun  2003 meningkat menjadi Rp. 3.645.650.790.000,00 dengan pendapatan perkapita Rp. 4.227.462,01 pada tahun 2002 menjadi Rp. 4.605.734,59 pada tahun 2003.

Sektor Lapangan Usaha yang memberikan kontribusi bagi peningkatan PDRB Kota Bogor adalah Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 12,35%, Pertanian sebesar 0,40% Pengangkutan dan Komunikasi 10,62% Industri Pengolahan 26,44%, Listrik, Gas dan Air Bersih 3,06% Perdagangan, Hotel dan Restoran 31.27%, Jasa-jasa 7,37 dan Sektor Bangunan sebesar 8,50%.

PARIWISATA

Berikut ini tempat-tempat menarik yang menjadi daya tarik bagi turis local maupun mancanegara untuk dating mengunjungi Kota Bogor:

·       Kebun Raya Bogor
Sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 80 hektar dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi, dan IPB.
·       Istana Bogor
Merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah adanya rusa-rusa yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.
·       Prasasti Batu Tulis
Merupakan prassati peniggalan jaman Kerajaan Padjadjaran yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno. Prasasti ini disimpan di tepi jalan raya Batutulis, Bogor, sekitar 2 km dari pusat kota.
·       CICO-Cimahpar Integrated Conservation Offices
Merupakan kawasan pendidikan dan konservasi dengan pendekatan kepada alam, terletak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor. Kawasan ini memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti gedung perkantoran, wisma, asrama (dormitory), serta kebun buah, sayur dan tanaman obat. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas panjat tebing, kegiatan luar, dan area outbond. Kawasan ini didedikasikan untuk kepentingan konservasi.
·       Dramaga, Bogor
Terletak di bagian barat dari kota, tepatnya sekitar 12 Km dari pusat Kota Bogor. Wilayah Dramaga merupakan sentra produksi manisan basah dan kering, baik itu dari buah-buahan (pala, mangga, jambu batu, kemang, pepaya, kweni, salak, kedondong, atau caruluk) maupun dari bahan sayuran (wortel, labu siam, pare, lobak, bligo, serta ubi jalar).
·       Plaza Kapten Muslihat (Taman Topi)
Didalam Plaza Kapten Muslihat terdapat sebuah taman yang diberi nama Taman Ade Irma Suryani, sebelumnya taman ini memiliki nama Taman Kebon Kembang tempat orang berwisata, namun pada tahun 1980-an taman ini berubah fungsi menjadi terminal angkutan kota karena letaknya yang strategis di muka Stasiun Bogor. Terminal tersebut kemudian direnovasi menjadi Plaza Kapten Muslihat yang mengusung konsep Bangunan berbentuk Topi, sehingga masyarakat pun menyebutnya dengan Taman Topi. Pada saat itu Plaza Kapten Muslihat merupakan salah satu alternatif tempat berwisata sebelum ledakan mal dan plaza melanda Bogor. Taman topi dilengkapi berbagai wahana permainan namun pada sejak tahun 1994 sampai saat ini (tahun 2010) tempat ini menjadi tidak terawat baik karena dikepung oleh pedagang kaki lima dan angkutan kota. Didalamnya juga terdapat pula Pusat Informasi Kepariwisataan atau Tourist Information Centre.
·       Taman Kencana
Adalah sebuah taman kecil yang digunakan untuk tempat rekreasi anak-anak kecil, kaum muda maupun orang tua yang melepas lelah setelah capai berjalan-jalan di lapangan Sempur ataupun Kebun Raya yang ramai pada hari Minggu. Dahulu di tengah Taman Kencana terdapat sebuah batu prasasti buatan yang berbentuk elips dan berukuran ±2×2×2 meter. pada batu ini terdapat sebuah tulisan dalam bahasa Indonesia tapi diukir menyerupai tulisan Sansekerta. hingga pada akhirnya batu tersebut diangkat kira-kira antara tahun 2000 sampai 2005.
·       Lapangan Sempur
Lapangan yang dahulu merupakan lahan kosong yang dipergunakan sebagai lapangan upacara untuk memperingati HUT Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus ini, sekarang sudah dikelola oleh Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bogor. Lapangan ini sekarang dijadikan sebagai tempat olah raga dan lapangan multifungsi. Di lapangan ini terdapat wall-climb, lapangan basket, lapangan utama untuk bermain bola dan soft/baseball, run-track, lapangan voli beralaskan pasir pantai, area untuk senam. Pada hari minggu tempat ini akan menjadi pasar dadakan, banyak pedagang makanan ataupun alat-alat yang menggelar dagangannya disini setiap hari minggu. Lapangan ini kerap digunakan untuk berbagai even musik.
·       Rancamaya
·       Puncak
Kawasan wisata perbukitan yang terletak disebelah timur kota Bogor, dikelilingi oleh Gunung Gede dan Gunung Pangrango dimana kawasan inilah yang selalu menjadi alternative liburan warga Jakarta saat weekend untuk melepas penat dengan merasakan sejuknya udara pegunungan.
·       Situ Gede atau Setu Gede
Danau kecil di barat laut kota Bogor, di tepi hutan penelitian Dramaga, Bogor.
·       Gunung Bunder
·       Gunung Pancar
·       Gunung Gede
·       Gunung Salak Endah
·       The Jungle Water Park
Merupakan gelanggang renang terbesar di kota Bogor. Letaknya di Bogor Nirwana Residence. . Fasilitas di sana adalah waterboom dengan panjang kurang lebih 30-40 m. Selain itu juga terdapat ember raksasa goyang, seluncur dengan ketinggian kurang lebih 15-20 m, rumah hantu, turangga-rangga, bioskop The Jungle (bioskop 4 dimensi).
·       Marcopolo
·       Museum Etnobotani
Museum Etnobotani diresmikan pada tahun 1982 oleh Prof. DR. BJ. Habibie. Didalamnya terdapat 2.000 artefak etnobotani dan berbagai diorama pemanfaatan flora.
·       Museum Zoologi
Museum Zoologi didirikan pada tahun 1894 dengan nama Museum Zoologicum Bogoriensis.
·       Herbarium Bogoriense
Terletak di Jalan Ir. H. Juanda, di sebelah Barat Kebun Raya Bogor. Di dalamnya tersimpan dan dipamerkan berbagai jenis daun dan buah yang telah dikeringkan, berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
·       Museum Tanah
Museum Tanah didirikan pada tanggal 29 September 1988. Museum ini merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah yang terdapat di Indonesia yang disajikan dalam ukuran Kecil berupa makromonolit.
·       Museum Pembela Tanah Air (PETA)
Didirikan pada tahun 1996 oleh Yayasan Perjuangan Yanah Air, dan diresmikan oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke II).Didalamnya memuat 14 Diorama sebagai salah satu bentuk perwujudan dalam perjalanan proses pergerakan kebangsaan terjadi ketika pada tanggal 3 Oktober 1943 bertempat dibekas Kesatriaan tentara KNIL / Belanda, Pabaton
·       Museum Perjuangan
·       Perpustakaan Bogor.
Didirikan pada tahun 1842 di dalam lingkungan Kebun Raya Bogor oleh ahli botani Belanda, Dr. J. Pierot. Koleksi perpustakaan ini paling baik dan lengkap di Asia Tenggara.


REFERENSI:
http://www.kotabogor.go.id

2 komentar:

Unknown on November 30, 2015 at 10:18 AM said...

Hai eka, tulisan kamu bermanfaat seali untuk ku yang sedang butuh banyak referensi tentang kota bogor.. :)

Jinggaraya on July 28, 2017 at 9:57 PM said...

Kami Jingga A Raya perusahaan profesional penyedia jasa Coating, Epoxy Flooring, waterproofing, dan supplier bagi segala kebutuhan industri dll
Pengalaman kami untuk hasil terbaik Anda

Silahkan berkunjung ke website kami : www.jinggaraya.com

Kami melayani seluruh area Indonesia
Hp 082138515538
WA 081393071048
Email : jinggaraya.coating@gmail.com; info@jinggaraya.com

#epoxysemarang #epoxysolo #epoxyyogyakarta #epoxyjawatengah #epoxysurabaya #epoxymalang #epoxysidoarjo #epoxymojokerto #epoxyjawatimur #epoxybandung #epoxypurwakarta #epoxycirebon #epoxyjawabarat #epoxyserang #epoxytangerang #epoxybanten #epoxyjakarta #epoxylampung #epoxysumatra #epoxybali #epoxykalimantan #epoxysulawesi #epoxyindonesia #epoxykita

Post a Comment