Dalam kehidupan sehari-hari individu-individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi, yaitu persoalan yang mengkehendaki seseorang dalam membuat keputusan tentang cara terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi yang menjawab bagaimana mereka memproduksikan barang dan jasa maupun mengkonsumsikannya.
Berkaitan dengan masalah ekonomi, ada beberapa hal yang disorot yaitu:
1. Kebutuhan yang tidak terbatas dan masih akan terus berkembang karena alasan tidak puas
2. Alat pemuas kebutuhan (sumber daya) yang terbatas sehingga munculnya kelangkaan, dan
3. Sumber daya alam yang tidak bisa langsung dipakai sehingga membutuhkan pengelolaan
Kelangkaan atau scarcity yaitu suatu keadaan dimana kita tidak dapat mendapatkan barang atau jasa dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Hal ini bisa saja terjadi karena adanya ketidakseimbangan diantara kebutuhan masyarakat dengan faktor-faktor produksi yang tersedia di masyarakat.
Dengan adanya kelangkaan akan menyebabkan munculnya nilai suatu barang. Nilai ini tergantung pada seberapa banyak kebutuhan manusia dan seberapa banyak keterbatasan sumber daya. Sehingga dengan begitu, barang dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:
1. Barang Ekonomis, yaitu barang yang terjadi karena adanya kelangkaan dimana barang tersebut tersedia dalam jumlah yang lebih sedikit dari pada jumlah yang dibutuhkan masyarakat. Barang ekonomis inilah yang memiliki harga. Hal ini dikarenakan adanya sebuah pengorbanan dalam mendapatkannya.
2. Barang Bebas, yaitu barang yang tersedia dalam jumlah yang melebihi kebutuhan manusia. Oleh karena itu, barang ini tidak memiliki nilai.
Menurut Sadono Sukirno dalam bukunya Pengantar Mikroekonomi, menyatakan bahwa kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk memperoleh dan mengkonsumsi barang atau jasa. Keinginan ini dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang diinginkan atau biasa disebut juga dengan permintaan efektif, dan keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan membeli.
Karena individu, perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya tidak dapat mendapat semua yang mereka inginkan (memenuhi kebutuhannya), maka mereka harus membuat pilihan. Dalam setiap kegiatan ekonomi, setiap pelaku ekonomi harus membuat pilihan-pilihan agar sumber-sumber daya yang tersedia digunakan secara efisien dan akan mewujudkan kesejahteraan yang paling maksimum kepada individu dan masyarakat. Maka pada hakekatnya kegiatan untuk membuat pilihan dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi penggunaan sumber-sumber daya yang dimiliki dan dari segi mengkonsumsi barang-barang yang dihasilkan.
Setiap individu pertama kali harus memikirkan cara yang terbaik dalam menggunakan sumber daya yang dimilikinya. Usaha ini bertujuan untuk memaksimumkan pendapatan yang akan dinikmatinya dari penggunaan sumber daya tersebut. Dengan pendapatan yang didapatnya, setiap individu tidak dapat memiliki semua barang yang diinginkannya karena keinginan manusia yang tidak pernah ada batasnya. Oleh sebab itulah mereka harus membuat pilihan. Persoalan yang harus mereka selesaikan adalah : dengan mengggunakan pendapatan mereka, barang-barang apakah yang perlu dibeli dan berapakah jumlahnya agar pembelian dan penggunaan barang-barang tersebut akan memberikan kepuasan yang maksimum.
Selain membuat pilihan, dalam mengakomodir kebutuhannya, invidu tersebut juga harus bisa menentukan skala prioritas. Skala prioritas yaitu daftar urutan tertinggi dari suatu kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Dengan demikian apa-apa yang menjadi hal terpenting dalam kebutuhan kita bisa terpenuhi.
Referensi:
Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
0 komentar:
Post a Comment