DAMPAK PEMASARAN PADA HARGA DAN SENSITIVITAS HARGA PADA PASAR BARANG
Sensitivitas harga konsumen, yaitu kepekaan relatif dari harga dalam mempengaruhi keputusan pembelian dan kecenderungan untuk melakukan pencarian harga untuk menemukan harga yang lebih baik. Pada indikator ini sensitivitas harga ditentukan oleh seberapa banyak dan dalamnya informasi yang didapat konsumen mengenai harga dan kualitas yang ditawarkan berbagai produk sejenis yang akan dikonsumsi oleh konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, konsumen yang memiliki informasi harga dan kualitas yang lebih banyak akan menurunkan tingkat sensitivitas harga seorang konsumen , namun sebaliknya apabila konsumen yang tidak memiliki banyak informasi mengenai harga dan kualitas produk yang akan mereka konsumsi maka hal tersebut dapat meningkatkan sensitivitas harga seorang konsumen. Maka dengan semakin intens dan menariknya sebuah iklan maka akan menyebabkan seseorang akan tertarik untuk menggunakan produk tersebut sehingga terciptalah sebuah brand terkenal atas dasar kepercayaan dari konsumen ini, sehingga kemudian konsumen sudah tidak lagi memperhitungkan tingkat harga pada produk tersebut. Kondisi seperti inilah yang disebut bahwa iklan dapat mengurangi sensitivitas harga konsumen.
Dalam kasus barang-barang yang elastis, seperti pasta gigi, sikat gigi, deterjen dan saus tomat, iklan yang menguntungkan dan lebih berpengaruh pada elastisitas harga adalah iklan yang tidak menurunkan elastisitas permintaan. Hal ini terjadi karena ketika elastisitas harga suatu barang naik, maka permintaan barang tersebut akan turun karena terdapat barang-barang alternatif atau subtitusi lainnya. Sebagai tambahan, keadaan tersebut dapat menyebabkan produsen baru untuk masuk ke dalam pasar.
Jika sebuah merek memiliki pencitraan yang kuat dengan konsumen maka cenderung memiliki pangsa pasar yang lebih tinggi dan lebih mudah untuk mencapai penetrasi pasar yang lebih besar dan akan menghasilkan lebih efisien pengeluaran biaya dalam mempromosikan produk tersebut.
Menurut Steiner (1950-1970), iklan sangat meningkat karena adanya peran sponsor dalam pembiayaan, karena iklan tidak hanya digunakan untuk menjual produk tetapi juga kepentingan-kepentingan lainnya seperti politik. Iklan juga mempengaruhi elastisitas konsumen dalam membeli barang, berikut kurvanya:
Berdasarkan grafik diatas angka menunjukan rating sebuah iklan. Rating iklan bisa muncul akibat dari penilaian dari pihak konsumen yang menilai apakah iklan tersebut memiliki citra yang kuat, jadi semakin tinggi nilai rating maka kepercayaan semakin sangat tinggi, hal ini akan mempengaruhi elastisitas konsumen dalam membeli barang karena semakin konsumen percaya akan suatu produk maka daya belidan kemampuan untuk membayarnya (wiiling to payment) nya akan semakin tinggi.
SUMBER JURNAL:
The Impact of Advertising on Consumer Sensitive Price in Experience Goods Market